Rabu, 20 Oktober 2021

Membangun Manusia Indonesia Bersama Kiai Asep Saifuddin Chalim

  

Manado--20/10/2021 Membangun manusia Indonesia adalah tugas bersama antara warga Negara dan Negara itu sendiri. Negara dalam hal ini pemangku kekuasaan memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk mengerahkan semua sumber daya untuk percepatan pembangunan manusia Indonesia. Melalui usaha itu, pembangunan manusia Indonesia bisa direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dalam jangka waktu yang panjang atau bersifat berkesinambungan.

Membangun manusia Indonesia bukanlah perkara mudah namun hal itu telah dilakukan dengan baik oleh Kiai Asep Saifuddin Chalim. Beliau adalah sosok kiai yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan, pengentasan kemiskinan, kemanusiaan, dan pelopor kemandirian. Nama dan gelar akademiknya adalah Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Beliau adalah salah satu sosok Kiai Nahdlatu Ulama yang berwibawa dan kharismatik.  Beliau adalah pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah, baik di Surabaya maupun Pacet yang fenomenal keberadaanya.

Kiai Asep membangun pondok yang begitu megah, sekolah unggulan, dan institut kenamaan dalam waktu beberapa tahun saja. Beliau juga  perintis sekolah gratis Hikmatul Amanah di Desa Bendungan Jati bagi 1.000 peserta didik yang berasal dari anak warga sekitar pesantren. Kemudian ratusan  beasiswa juga diberikan setiap tahunnya kepada kader-kader NU dari seluruh pelosok Indonesia via Pergunu wilayahnya masing-masing. Selain itu beasiswa juga diberikan kepada mahasiswa luar negeri. Sampai saat ini setidaknya terdapat mahasiswa luar negeri dari 13 negara berbeda.

Untuk menciptakan manusia Indonesia yang unggul dibutuhkan pendidikan yang unggul pula. Kiai Asep mencintai pendidikan dan pendidik itu sendiri. Sebagai buktinya beliau juga berusaha menghidupkan kembali Persatuan Guru Nahdladul Ulama (Pergunu) sebagai Badan Otonom  Nahdlatul Ulama yang puluhan tahun mengalami mati suri. Selain itu beliau juga memberikan beasiswa kepada para guru anggotanya untuk melanjutkan program magister dan doktoral.

Sebagai penerus KH. Abdul Chalim, Kiai Asep Saifuddin Chalim memiliki nasab militansi yang luar biasa dalam menghadapi hidup dan kehidupan. Semasa mudanya beliau pernah mengalami kekurangan makanan sehingga pernah makan “intip” atau sisa makanan para santri. Selain itu saat mengenyam pendidikan tinggi di Surabaya, bahkan beliau sempat menjadi kuli bangunan hanya sekedar untuk menyambung hidup.

 

Perihal kemandirian ekonomi, tidak disanksikan lagi. Beliau tidak hanya memberikan teori tapi yang lebih utama adalah praktik tindakan. Saat ini beliau mengelola banyak amal usaha dan unit produksi. Dintaranya Biro Haji dan Umroh KBIH Amanatul Ummah, Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Unit Produksi Pengemasan Air Mineral Amanatul Ummah, Unit Produksi Pengemukan Sapi, Unit Produksi Tempe dan Tahu, Unit Produksi Budidaya Ikan dan Sayuran, serta amal usaha lainnya.

Merunut buku Membangun Manusia Indonesia karya Muhammad Ismail Adnan disebutkan bahwa Kiai Asep memiliki refleksi pemikiran yang cukup menggambarkan integritasnya. Dimana beliau berpendapat bahwa Negara ini akan adil dan makmur jika ditopang empat pilar utama yaitu: (1) ulama dengan ilmunya, (2) pemimpin dengan tindakan adilnya, (3) konglomerat dengan kedermawanannya, dan (4) pekerja dengan profesionalismenya. Luar biasanya, keempat pilar ini, telah dicontohkan dengan baik oleh Kiai Asep Saifuddin Chalim sesuai dengan posisi atau maqom yang bersangkutan.

Kiai Asep Saifudin Chalim adalah sosok yang sempurna. Beliau adalah ayah yang dihormati sekaligus disayangi anak-anaknya. Guru yang dicintai dan diikuti petuah dan fatwanya. Ulama yang berwibawa, kharismatik, dan penuh teladan. Sesepuh, tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang memiliki tempat terhormat di hati setiap warga. Selain itu beliau juga sosok pengusaha sukses, wirausahawan, dan konglomerat yang dikenal karena kedermawanannya. Sehingga tidak berlebihan jika disimpulkan saat ini Indonesia dan Nahdlatul Ulama benar-benar membutuhkan sosok sang kiai. Kiai Asep Saifuddin Chalim Bin Abdul Chalim. Mari bergerak bersama membangun manusia Indonesia yang adil dan makmur.

Guru Hebat Guru Berdaya Siswa Berjaya!!

Salam Moderasi Beragama!!!

 

Penulis: Bakri, S.Pd.I., M.Pd.I

Guru SMK Islam Yapim Manado

0 comments:

Posting Komentar