Minggu, 07 November 2021

Nilai Moderasi: I’tidal – Tegak Lurus

  


Manado-07/11/2021 Moderasi Beragama adalah suatu cara pandang atau sikap yang selalu berusaha mengambil posisi tengah dari dua sikap yang berseberangan dan berlebihan sehingga salah satu dari kedua sikap yang dimaksud tidak mendominasi dalam pikiran dan sikap seseorang. Sekarang kita akan membahasa i’tidal salah satu nilai atau karakter moderasi beragama.

Dalam fiqih sholat kita juga mengenal istilah I'tidal. Bahkan ia merupakan rukan salah satu rukun sholat. I’tidal  berupa gerakan bangun dari ruku' dan dilakukan sebelum sujud. Gerakan i'tidal dilakukan dengan cara berdiri tegak setelah melaksanan ruku', mengangkat kedua tangan setinggi telinga (laki-laki) atau sebatas dada (perempuan).

Sebangun dengan artian I’tidal dalam fiqih sholat, I’tidal sebagai salah satu nilai dan karakter moderasi beragama juga berarti tegak lurus, tidak condong ke kanan atau ke kiri. Kata ini diambil dari kata al-adlu yang berarti keadilan atau I’dilu yang artinya bersikap adilah sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al-Maidah/5: 8 yang berbunyi:

8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

I’tidâl juga dapat diartikan sebagai upaya menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak serta memenuhi kewajiban secara proporsional. Sikap ini harus ada dan tertanam dalam diri kita, keluarga, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Lahirnya keadilan akan melahirkan kebaikan-kebaikan baru dalam kehidupan yang jauh dari aniaya atau kezaliman. Kezaliman bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Sikap ini pada intinya memiliki arti menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan  lurus di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat atau kehidupan bersama. Kesimpulannya, dengan sikap I’tidal ini kita akan selalu menjadi bagian kelompok yang bersikap dan bertindak lurus dan selalu bersifat membangun serta menghindari segala bentuk pendekatan yang condong pada paham-paham ekstrim.

Salam Moderasi Beragama!!

Penulis: Bakri, S.Pd.I., M.Pd.I

Guru SMK Islam Yapim Manado

0 comments:

Posting Komentar