Sabtu, 06 November 2021

Nilai Moderasi: Tasamuh - Toleransi

  


Manado--06/11/2021 Nilai moderasi ketiga, tasamuh atau toleransi. Sikap toleransi sangat dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Dengan sikap toleansi kita dapat menciptakan kehidupan yang damai, aman, nyaman, dan penuh tenggangrasa atau teposliro dlam bahasa jawa. Kata tasamuh sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya toleransi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasamuh artinya kelapangan dada, keluasan pikiran, dan toleransi itu sendiri.

Tasamuh adalah sikap menerima dan damai terhadap keadaan yang dihadapi, misalnya toleransi dalam agama ialah sikap saling menghormati hak dan kewajiban antaragama. Tasamuḥ dalam agama bukanlah mencampuradukkan keimanan dan ritual dalam agama, melainkan menghargai eksistensi agama yang dianut orang lain. Adalah kemustahilan, kita memaksakan ajaran agama kita ke dalam ajaran agama orang lain.

Tasamuh adalah akhlak terpuji dalam pergaulan di mana ada rasa saling menghormati dan menghargai antara satu dengan lainnya tetapi masih dalam batas-batas yang digariskan oleh ajaran agama. Kita semua adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sikap tasamuh sangat penting diterapkan untuk menciptakan rasa saling menghargai dan menghormati antar sesama.

Dalam kehidupan bermasyarakat, pertentangan atau perbedaan adalah hal yang wajar, mengingat setiap manusia memiliki sifat dan pandangan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut jika tidak ditanggulangi dengan sikap tasamuh, maka dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, penerapan sikap tasamuh adalah kunci untuk menghindari pertentangan besar di kemudian hari. Dengan menerapkan sikap tasamuh, seseorang akan dapat menyelesaikan permasalahan dengan tenang dan kepala dingin.

 

Dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 10 dikatakan "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah antara kedua sadaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." Penjelasan tentang praktik tasamuh ini juga dapat dilacak dalam Q.S. Al-Kafirun ayat 1-6. Dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa Islam sangat toleran terhadap adanya perbedaan agama. Pada akhir ayat ditegaskan, bagimu agamamu, dan bagiku agamaku. Tidak ada paksaan pula dalam memilih agama, sebagaimana diinformasikan Q.S.  Al-Baqarah ayat 256.

Selain itu HR Bukhari juga menyebutkan Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari kesalahan, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara." (HR Bukhari).

 

Terdapat beberapa manfaat tasamuh, di antaranya sebagai berikut:

  1. Meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama anak bangsa.
  2. Menjaga kedamaian dan kerukunan bersama.
  3. Mempererat persatuan dan kesatuan antar sesama manusia.
  4. Mempermudah urusan dalam kehidupan bermasyarakat.
  5. Mengembangkan sikap menghargai dan menghormati serta tenggang rasa terhadap sesama   manusia.
  6. Menjaga norma-norma agama, sosial dan adat istiadat.
  7. Menjaga dan menghormati hak dan kewajiban orang lain.
  8. Menumbuhkan sikap bertanggungjawab terhadap lingkungan masyarakat.

Beberapa contoh sikap tasamuh diantaranya, menghentikan sementara acara atau rapat karena tiba waktu shalat. Tidak menyalakan klakson motor atau mobil ketika melewati tempat ibadah. Ikut menjaga keamanan dan ketertiban pada waktu umat agama lain merayakan hari rayanya. Memberi waktu untuk libur bagi karyawan yang sedang berhari raya. Menghormati pendapat orang lain terhadap penafsiran dan pemahaman suatu masalah. Tidak makan di sembarang tempat pada waktu siang hari di bulan puasa. Dan masih banyak seabrek lainnya contoh sika tasamuh yang bisa kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tasamuh bukanlah sekedar kata-kata yang tersusun indah, tapi ia adalah sikap dan perilaku warga Negara yang harus senantiasa diwujudnyatakan dalam relasi kehidupan sehari-hari sehingga hal ini akan mendorong terciptanya situasi yang damai, aman, nyaman, kondusif, dan penuh dengan tenggangrasa. Demikian penjelasan singkat tentang tasamuh.

Salam Moderasi Beragama!!

Penulis: Bakri, S.Pd.I., M.Pd.I

Guru SMK Islam Yapim Manado

 

0 comments:

Posting Komentar