Minggu, 07 November 2021

Vaksinasi untuk Ketahanan Nasional

  


Manado--07/11/2021 Ketahanan Nasional suatu bangsa bergantung penuh pada alat Negara dan seluruh warga Negara atau citizen. Kokoh ambruknya sebuah Negara sangat bergantung pula pada kesadaran masing-masing individu warga negaranya. Ketahanan Nasional suatu Negara bisa diterjemahkan dalam banyak bidang. Diantaranya system politik dan pertahanan, sosial ekonomi, budaya, pendidikan, toh begitu juga dengan bidang kesehatan.

Di bidang kesehatan, saat ini semua Negara seantero dunia disibukkan dengan pandemic Covid-19, termasuk Negara tercinta Indonesia. Virus yang awalnya berasal dari Kota Wuhan China itu, saat ini telah menginveksi sekitar 185 juta penduduk dunia dan dari angka ini yang telah meninggal sebanyak 4 juta manusia. Jumlah yang tidak sedikit. Di negeri kita sendiri saat ini jumlah kasus Covid-19 adalah 2,49 juta dari data ini jumlah sembuh sebanyak 2,05 juta dan meninggal sebanyak 65.457 jiwa.

Ketahanan Nasional di bidang kesehatan benar-benar diuji di masa pandemic saat ini. Bahkan perkara ini telah merembet ke masalah-masalah lain sebagai contoh bidang pendidikan dan ekonomipun ikut terpuruk. Dibutuhkan kekuatan dan sumber daya besar untuk mengatasi masalah ini. Kepiawaian pemerintah mengatasi masalah di tunggu-tunggu masayarakat. Kita harus jujur pemerintah telah melakukan banyak hal. Karenanya menjadi fardhu ain bagi kita setiap warga Negara untuk mendukung seluruh upaya dan ikhtiar pemerintah untuk mengatasi pandemic ini.

Pandemi covid-19 benar-benar menjadi momok bagi kita semua. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan menggalakkan vaksinasi covid-19. Program ini harus kita dukung bersama-sama untuk ketahanan nasional. Saatnya dibutuhkan kesadaran setiap warga untuk bergerak bersama mengikuti vaksinasi ini. Hitung-hitung saat ini program vaksinasi masih gratis. Anda memiliki tiga pilihan yaitu pilih vaksinasi gratis, pilih yang berbayar, atau tidak bersedia divaksin dengan segala resikonya.

Sebagai informasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menggelar pelaksanaan Vaksinasi Gotong Rotong (VGR) Individu dengan bentuk soft launching selama dua hari yang berlangsung Jumat dan Sabtu (9-10 Juli 2021). PT Kimia Farma Tbk akan membuka klinik vaksinasi individu secara resmi pada Senin, 12 Juli 2021. Hal ini dilakukan karena berdasarkan riset beberapa lembaga, terdapat permintaan dari kelompok masyarakat yang ingin vaksinasi secara individu agar segera mendapat perlindungan kesehatan pribadi.

Kementerian BUMN sendiri mengapresiasi inisiatif itu sebagai usaha untuk mendukung percepatan vaksinasi. Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansyuri menyatakan, Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunal (herd immunity) sehingga pemulihan perekonomian nasional dapat berjalan lebih cepat.

Sejenak saya teringat program subsidi pembagian tabung gas elpiji 3 kilo satu dekade yang lalu. Saat itu masyarakat enggan dan bahkan menolak menerima tabung gas elpiji  3 kilo ini masuk dalam rumah mereka. Mereka merasa takut jangan-jangan tabung gas itu akan meledak dalam rumah. Ketakutan ini cukup beralasan karena kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, ditambah banyaknya informasi di media televise yang selalu mengabarkan perihal tabung gas meledak. Karenanya jangan heran saat itu pemerintah SBY-JK dihujat dan dicibir karena program ini. Pemerintah dianggap dan dicap telah memasukkan bom-bom Molotov dalam rumah warga. Hari ini kita dapati hal yang berbeda, masayarakat merasa kehilangan dan kesusahan jika tabung gas elpiji 3 kilo hilang dari pasaran. Apa yang membuat mereka begitu? Alasannya hanya satu karena mereka merasa butuh. Dengan alasan kesadaran butuh itulah mereka bersedia membeli gas elpiji  3 kilo meskipun dengan harga berlebih jika stok tidak ada di pasaran.

Setali dengan masalah ini, program vaksinasi saya menyakininya akan memiliki nasib yang sama dengan program subsidi tabung gas elpiji  3 kilo. Awal munculnya mendapatkan penolakan masyarakat tapi akhirnya akan dirindukan keberadaanya. Seperti tabung gas elpiji 3 kilo yang gratis pada awalnya, nantinya vaksinasi ini juga akan berbayar pada waktunya. Huh, sekarang pilihannya ada pada anda sekalian, anda suka yang gratis atau yang berbayar.

Warga Negara yang telah melakukan vaksinasi sebenarnya mereka telah mendukung kebijakan dan program pemerintah. Yang artinya mereka mendukung negeri ini untuk tetap kokoh berdiri. Karena hanya dengan ketahanan nasional sebuah Negara akan tetap kokoh berdiri. Hubbul wathan minal iman, cinta terhadap tanah air adalah bagian dari iman. Salam moderasi beragama.

Salam Moderasi Beragama!!

Penulis: Bakri, S.Pd.I., M.Pd.I

Guru pada SMK Islam Yapim Manado

0 comments:

Posting Komentar